Jumat, 02 Maret 2012

SD NEGERI 1 DANGIN TUKADAYA - JEMBRANA

SD NEGERI 1 DANGIN TUKADAYA - JEMBRANA

MENGOPTIMALKAN ESTETIKA LINGKUNGAN DAN MEMUPUK KEDISIPLINAN MURID

Ada sebuah pohon besar yang menghalangi pandangan saat menuju gerbang SD Negeri 1 Dangin Tukadaya. Seketika saya berhenti. Praktis melintas pikiran, jika keberadaan pohon besar di lingkungan sekolah tersebut menyimpan hal-hal berbau mistis. Tapi sudahlah, toh saya tak hendak mengupas lebih dalam tentang pohon itu.

Pohon besar berdiameter sekitar 40 centimeter itu nyaris menutupi wajah depan sekolah inti. Bahkan untuk melihat pemandangan sekolah secara keseluruhan pun perlu berada pada posisi di balik pohon, sumber oksigen di siang hari itu.

Pohon besar di lingkungan sekolah yang berdiri sejak 1 Januari 1954 ini tidaklah bisa dilepaskan dari upaya pelestarian yang giat dilakukan pihak sekolah. Dalam hal ini, upaya tersebut tampak berjalan sesuai harapan sejalan dengan program 7 K sebagai tolok ukur. 7 K merupakan cakupan dari keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan kesehatan, yang dijadikan acuan pula oleh sekolah-sekolah lainnya. Bahkan, sebutan 7 K mengalami perkembangan. Ada sekolah yang mengklaim dengan sebutan 8 K, atau 9 K.

Demikian sekelumit cerita tentang sebuah pohon besar yang memberi nafas dan menjadi bagian penting dalam sejarah pendidikan di sekolah seluas 28 are ini. Tak hanya soal pohon besar, batu-batu kecil (kerokol) juga menyimpan kisah tersendiri bagi sekolah ini.

“Beberapa waktu yang lalu, sisi halaman depan ini penuh kerokol. Saat hujan lebat turun, air hujan tidak meresap cepat ke dalam tanah. Di samping itu belum ada saluran air sehingga air hujan itu tersumbat. Tapi sekarang sudah berbeda. Kami (pihak sekolah –red) sudah membuat selokan kecil di sekitar ini agar air hujan bisa mengalir dengan lancar,” ujar Kepala Sekolah Ketut Soma, S.Pd., sembari menunjukkan halaman depan kantor kepala sekolah, daerah yang seringkali menjadi pusat genangan air hujan.

Di dalam mewujudkan estetika lingkungan, ada beberapa bagian sisi halaman yang perlu ditata. Tentu hal ini mengundang pertanyaan mengingat kondisi lingkungan sekolah terlihat telah cukup asri dan tertata sedemikian rapi.

“Sekolah ini sering dimanfaatkan untuk lokasi penyelenggaraan berbagai macam perlombaan akademik maupun non akademik, pertemuan atau meeting oleh beberapa instansi tertentu, pemerintah daerah, bahkan juga dimanfaatkan untuk penyelenggaraan pendidikan oleh salah satu universitas. Karena itu, tentu kondisi lingkungan perlu diprioritaskan, disamping kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal itu bukan semata-mata untuk memberikan rasa nyaman para tamu yang bertandang kemari, tetapi juga untuk menjaga prestise sekolah. Karena itu sesegera mungkin kami akan mengadakan penataan kembali. Seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, komite sekolah juga sudah disertakan dalam kerja sama penataan lingkungan,” jelas Soma yang mulai menjabat sebagai kepala sekolah per tanggal 1 April 2008.

Meski sekolah tersebut sering dimanfaatkan untuk kegiatan di luar kepentingan sekolah, Soma menjamin hal tersebut tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, kegiatan tersebut berlangsung sore hari, kecuali untuk pengadaan berbagai macam perlombaan.

Disinggung mengenai tahun ajaran baru 2011 ini, pihaknya tak mengambil pusing dengan jumlah input siswa baru di sekolah tersebut. Prediksi jumlah siswa baru di sekolah tersebut pun dapat diterka. Hampir dapat dipastikan, seluruh anak didik di TK Cita Karya Jembrana akan melanjutkan sekolah di SD Negeri 1 Dangin Tukadaya, mengingat keduanya memang berada dalam satu halaman.

Sekolah dasar yang terakreditasi dengan nilai B ini disambangi siswa-siswi yang berdomisili di Banjar Dangin Tukadaya, Sebual, Pangkung Gondang, dan beberapa siswa yang berasal dari perbatasan Desa Sangkaragung.

Dengan jumlah enam guru berstatus PNS, satu guru olah raga, dan satu staff tata usaha, mereka bersama-sama ingin menumbuhkembangkan perilaku disiplin para murid agar apa yang dipercaya dan menjadi harapan pemerintah terhadap keberadaan sekolah ini menjadi tetap ajeg. “Kami harap para siswa lebih disiplin dalam berperilaku dimana saja berada, termasuk ketika ada para tamu dari luar sekolah yang hadir ke sekolah ini,” pungkasnya.balibicara / yuli astari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar